Senin, 20 Juni 2011

Nonton TV Kabel Gratis (Free Cable TV)


Kabar gembira buat yg pengen nonton TV kabel secara gratis (^_^)

nggak perlu bayar biaya langganan, langsung buka aja web ini :
http://hackedcabletv.com/

Fiturnya udah lengkap. Kita bisa nonton HBO, discovery, CNN, Fox, MTV, dsb... mantab dah pokoknya... (^_^)

Untuk bisa menonton, kita harus telah menginstall Windows Media Player Firefox Plug-in.


Enjoy...

Selamat menonton... (^_^)

Nonton TV Lewat Internet

CARA NONTON TV DI INTERNET – CARA NONTON TV LEWAT INTERNET

Cara nonton TV lewat internet saat ini sudah bukan masalah lagi karena saat ini kecepatan koneksi internet yang berbasis broadband sudah mendukung untuk mengakses TV streaming dengan menampilakan acara TV layaknya menonton TV seperti biasa tanpa bermasalah dengan gambar yang terputus-putus. Jadi anda dapat nonton tv di internet dimanapun seperti di kantor, di tempat-tempat umum selagi perangkat anda terkoneksi dengan internet. Ada banyak cara dan pilihan untuk Nonton TV Lewat Internet , seperti  :

Cara nonton TV lewat internet menggunakan software




  • Jika anda ingin tau cara nonton TV lewat internet anda dapat menggunakan Software Internet TV yang bisa didownload dengan gratis seperti Internet TV 7.12, informasi link downloadnya disini
    nonton tv lewat internet
    Nonton TV lewat internet dgn Software Internet TV 7.12

Cara Nonton TV di internet gratis melalui web

  • Anda juga dapat nonton TV lewat internet langsung pada situs/web yang yang memberikan layanan internet TV seperti www.mivo.tv yang menyediakan acara TV lokal Indonesia (TV one, Trans TV, Indosiar, Trans 7 ANTV, RCTI dan beberapa Channel TV Luar seperti Asia+, Arabia dan Europe) sedangkan   www.viewmy.tv yang menyediakan banyak acara-acara TV luar yang dapat disesuaikan Genre, region dan Country untuk acara yang kita inginkan (Easy access to over 2500 live TV channels from over 170 countries) dan semua itu dapat diakses secara gratis.
    Nonton TV di Internet
    Nonton TV di Internet dengan mivo.tv & viewmy.tv
  • Yang tak kalah menariknya,  anda juga dapat nonton  TV lewat internet melalui  blog personal yang anda miliki dengan hanya mengcopas script cara nonton TV di internet yang singkat ini sebagai contoh untuk menampilkan live streaming untuk TVONE (hanya untuk pembelajaran bukan untuk disiarkan secara umum di blog anda)
    TVONE Live Streaming
    TVONE Live Streaming
  • <object classid=”clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000″ width=”570″ height=”405″ codebase=”http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0″><param name=”bgcolor” value=”#FFFFFF” /><param name=”flashvars” value=”file=tvone&amp;type=video&amp;streamer=rtmp://202.129.216.34/live/&amp;autostart=false” /><param name=”src” value=”http://www.tvone.co.id/embed/player.swf” /><param name=”allowfullscreen” value=”true” /><embed type=”application/x-shockwave-flash” width=”550″ height=”405″ src=”http://www.tvone.co.id/embed/player.swf” allowfullscreen=”true” flashvars=”file=tvone&amp;type=video&amp;streamer=rtmp://202.129.216.34/live/&amp;autostart=false” bgcolor=”#FFFFFF”></embed></object>
  • Untuk Embed Script MIVO.TV Silahkan copas script cara nonton TV lewat internet dibawah ini (ingat. hanya untuk pembelajaran bukan untuk disiarkan secara umum di blog anda. )
  • <object style=”margin: 0px; padding: 0px;” classid=”clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000″ width=”600″ height=”800″ codebase=”http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0″><param name=”name” value=”ImediabizTV” /><param name=”bgcolor” value=”#AAAAFF” /><param name=”align” value=”top” /><param name=”src” value=”http://id.imediabiz.com/MivoTV.swf?r50000″ /><param name=”wmode” value=”transparent” /><param name=”allowfullscreen” value=”true” /><param name=”quality” value=”high” /><embed style=”margin: 0px; padding: 0px;” type=”application/x-shockwave-flash” width=”600″ height=”800″ src=”http://id.imediabiz.com/MivoTV.swf?r50000″ quality=”high” allowfullscreen=”true” wmode=”transparent” align=”top” bgcolor=”#AAAAFF” name=”ImediabizTV”></embed></object>
    <p style=”text-align: center;”>
    <a href=”http://www.metris-community.com/nonton-tv-lewat-internet/” target=”_blank”><strong>Nonton TV Lewat Internet</strong></a></p>
Selamat mencoba dan menikmati Nonton TV Lewat Internet & lihat juga cara nonton tv di internet menggunakan media player, semoga bermanfaat !

CARA NONTON TV DI INTERNET – CARA NONTON TV LEWAT INTERNET

Cara nonton TV lewat internet saat ini sudah bukan masalah lagi karena saat ini kecepatan koneksi internet yang berbasis broadband sudah mendukung untuk mengakses TV streaming dengan menampilakan acara TV layaknya menonton TV seperti biasa tanpa bermasalah dengan gambar yang terputus-putus. Jadi anda dapat nonton tv di internet dimanapun seperti di kantor, di tempat-tempat umum selagi perangkat anda terkoneksi dengan internet. Ada banyak cara dan pilihan untuk Nonton TV Lewat Internet , seperti  :

Cara nonton TV lewat internet menggunakan software




  • Jika anda ingin tau cara nonton TV lewat internet anda dapat menggunakan Software Internet TV yang bisa didownload dengan gratis seperti Internet TV 7.12, informasi link downloadnya disini
    nonton tv lewat internet
    Nonton TV lewat internet dgn Software Internet TV 7.12

Cara Nonton TV di internet gratis melalui web

  • Anda juga dapat nonton TV lewat internet langsung pada situs/web yang yang memberikan layanan internet TV seperti www.mivo.tv yang menyediakan acara TV lokal Indonesia (TV one, Trans TV, Indosiar, Trans 7 ANTV, RCTI dan beberapa Channel TV Luar seperti Asia+, Arabia dan Europe) sedangkan   www.viewmy.tv yang menyediakan banyak acara-acara TV luar yang dapat disesuaikan Genre, region dan Country untuk acara yang kita inginkan (Easy access to over 2500 live TV channels from over 170 countries) dan semua itu dapat diakses secara gratis.
    Nonton TV di Internet
    Nonton TV di Internet dengan mivo.tv & viewmy.tv
  • Yang tak kalah menariknya,  anda juga dapat nonton  TV lewat internet melalui  blog personal yang anda miliki dengan hanya mengcopas script cara nonton TV di internet yang singkat ini sebagai contoh untuk menampilkan live streaming untuk TVONE (hanya untuk pembelajaran bukan untuk disiarkan secara umum di blog anda)
    TVONE Live Streaming
    TVONE Live Streaming
  • <object classid=”clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000″ width=”570″ height=”405″ codebase=”http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0″><param name=”bgcolor” value=”#FFFFFF” /><param name=”flashvars” value=”file=tvone&amp;type=video&amp;streamer=rtmp://202.129.216.34/live/&amp;autostart=false” /><param name=”src” value=”http://www.tvone.co.id/embed/player.swf” /><param name=”allowfullscreen” value=”true” /><embed type=”application/x-shockwave-flash” width=”550″ height=”405″ src=”http://www.tvone.co.id/embed/player.swf” allowfullscreen=”true” flashvars=”file=tvone&amp;type=video&amp;streamer=rtmp://202.129.216.34/live/&amp;autostart=false” bgcolor=”#FFFFFF”></embed></object>
  • Untuk Embed Script MIVO.TV Silahkan copas script cara nonton TV lewat internet dibawah ini (ingat. hanya untuk pembelajaran bukan untuk disiarkan secara umum di blog anda. )
  • <object style=”margin: 0px; padding: 0px;” classid=”clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000″ width=”600″ height=”800″ codebase=”http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0″><param name=”name” value=”ImediabizTV” /><param name=”bgcolor” value=”#AAAAFF” /><param name=”align” value=”top” /><param name=”src” value=”http://id.imediabiz.com/MivoTV.swf?r50000″ /><param name=”wmode” value=”transparent” /><param name=”allowfullscreen” value=”true” /><param name=”quality” value=”high” /><embed style=”margin: 0px; padding: 0px;” type=”application/x-shockwave-flash” width=”600″ height=”800″ src=”http://id.imediabiz.com/MivoTV.swf?r50000″ quality=”high” allowfullscreen=”true” wmode=”transparent” align=”top” bgcolor=”#AAAAFF” name=”ImediabizTV”></embed></object>
    <p style=”text-align: center;”>
    <a href=”http://www.metris-community.com/nonton-tv-lewat-internet/” target=”_blank”><strong>Nonton TV Lewat Internet</strong></a></p>
Selamat mencoba dan menikmati Nonton TV Lewat Internet & lihat juga cara nonton tv di internet menggunakan media player, semoga bermanfaat !

Kamis, 16 Juni 2011

Abrasi Rusak 40 Prosen Pantai Indonesia


Abrasi pantai di Indonesia, telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Sedikitnya 40 prosen dari 81 ribu km pantai di Indonesia, rusak akibat abrasi. Dalam beberapa tahun terakhir, garis pantai di beberapa daerah di Indonesia mengalami penyempitan yang cukup memprihatinkan. Abrasi yang terjadi mampu menenggelamkan daratan antara 2 hingga 10 meter pertahun dan kondisi ini sangat memperihatinkan bagi saya, tentunya juga bagi sahabat-sahabat semua.
Abrasi merupakan proses pengikisan pantai oleh gerusan air laut baik yang disebabkan oleh meningkatnya permukaan air laut ataupun oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.
abrasi pantaiDampak yang diakibatkan oleh abrasi ini sangat besar. Garis pantai akan semakin menyempit dan apabila tidak diatasi lama kelamaan daerah-daerah yang permukaannya rendah akan tenggelam. Pantai yang indah dan menjadi tujuan wisata menjadi rusak. Pemukiman warga dan tambak tergerus hingga menjadi laut. Tidak sedikit warga di pesisir pantai yang telah direlokasi gara-gara abrasi pantai ini. Abrasi pantai juga berpotensi menenggelamkan beberapa pulau kecil di perairan Indonesia.
Abrasi pantai diakibatkan oleh dua faktor utama yang disebabkan oleh aktivitas manusia yaitu;
  • Peningkatan permukaan air laut yang diakibatkan oleh mencairnya es di daerah kutub sebagai akibat pemanasan global.
  • Hilangnya vegetasi mangrove (hutan bakau) di pesisir pantai. Sebagaimana diketahui, mangrove yang ditanam di pinggiran pantai, akar-akarnya mampu menahan ombak sehingga menghambat terjadinya pengikisan pantai. Sayangnya hutan bakau ini banyak yang telah dirusak oleh manusia.
Selain itu dapat juga diakibatkan oleh faktor bencana alam seperti tsunami. Rusaknya bibir pantai di perairan Indonesia akibat abrasi itu tidak terlepas dari geologi, kekuatan ombak laut serta pusaran angin.

Solusi yang harus dilakukan

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi (paling tidak menghambat) masalah abrasi pantai ini, yaitu:
  • Pemerintah harus segera secara bertahap melakukan pembangunan alat pemecah ombak, revetment, dan pembentukan tembok laut (groin).
  • Hutan mangrove di sekitar pantai yang terkena dampak abrasi tersebut.
Penanganan abrasi pantai memang sulit. Solusi di atas memiliki resiko dan kekurangan masing-masing. Pemasangan alat pemecah ombak tentunya memerlukan biaya yang sangat besar. Sedangkan penanaman vegetasi mangrove pun tidak dapat dilakukan disemua jenis pantai karena mangrove hanya tumbuh di daerah yang berlumpur.
Tetapi meskipun sangat sulit, tetapi usaha untuk mangatasi abrasi ini harus terus dilakukan. Jika masalah abrasi ini tidak segera ditanggulangi, maka bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan luas daratan di Indonesia banyak yang akan berkurang. Bahkan beberapa pulau terancam hilang.
Referensi: wikipedia dll. Gambar:
Baca Juga:

Selasa, 14 Juni 2011

Hutan Bakau Hutan Mangrove; Definisi dan Fungsi

Hutan Bakau Hutan Mangrove; Definisi dan Fungsi ini berusaha memberikan penjelasan singkat tentang definisi dan pengertian hutan bakau (mangrove), ciri-ciri, dan fungsi atau manfaat dari hutan mangrove atau hutan bakau.
Indonesia menjadi negara dengan hutan mangrove paling luas di dunia. Menurut data Kementerian Negara Lingkungan Hidup, luas hutan bakau Indonesia mencapai 4,3 juta ha (2006). Sedang menurut FAO (2007) pada tahun 2005 Indonesia memiliki hutan mangrove seluas 3 juta ha.
Definisi (Pengertian) Hutan Bakau. Definisi hutan bakau (mangrove) menurut Steenis (1978) adalah vegetasi hutan yang tumbuh diantara garis pasang surut. Sedangkan Nybakken (1988) memberi definisi hutan mangrove sebagai sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu komunitas pantai tropik yang didominasi oleh beberapa spesies pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin.Hutan Bakau
Menurut Soerianegara (1990) hutan mangrove mempunyai pengertian sebagai hutan yang tumbuh di daerah pantai, biasanya terdapat di daearah teluk dan di muara sungai yang dicirikan oleh: 1) tidak terpengaruh iklim; 2) dipengaruhi pasang surut; 3) tanah tergenang air laut; 4) tanah rendah pantai; 5) hutan tidak mempunyai struktur tajuk; 6) jenis-jenis pohonnya biasanya terdiri dari api-api (Avicenia sp.), pedada (Sonneratia sp.), bakau (Rhizophora sp.), lacang (Bruguiera sp.), nyirih (Xylocarpus sp.), nipah (Nypa sp.)
Secara umum hutan bakau atau mangrove mempunyai definisi sebagai hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air, laut tepatnya di daerah pantai dan sekitar muara sungai.
Fungsi dan Manfaat Hutan Mangrove (Hutan Bakau). Hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi ekosistem hutan, air dan alam sekitarnya. Fungsi atau manfaat hutan bakau dapat ditinjau dari sisi fisik, biologi, maupun ekonomi.
Manfaat dan fungsi hutan mangrove secara fisik antara lain:
  • Penahan abrasi pantai.
  • Penahan intrusi (peresapan) air laut ke daratan.
  • Penahan badai dan angin yang bermuatan garam.
  • Menurunkan kandungan karbondioksida (CO2) di udara (pencemaran udara).
  • Penambat bahan-bahan pencemar (racun) diperairan pantai.
Manfaat dan fungsi hutan bakau secara biologi antara lain:
  • Tempat hidup biota laut, baik untuk berlindung, mencari makan, pemijahan maupun pengasuhan.
  • Sumber makanan bagi spesies-spesies yang ada di sekitarnya.
  • Tempat hidup berbagai satwa lain semisal kera, buaya, dan burung.
Manfaat dan fungsi hutan bakau secara ekonomi antara lain:
  • Tempat rekreasi dan pariwisata.
  • Sumber bahan kayu untuk bangunan dan kayu bakar.
  • Penghasil bahan pangan seperti ikan, udang, kepiting, dan lainnya.
  • Bahan penghasil obat-obatan seperti daun Bruguiera sexangula yang dapat digunakan sebagai obat penghambat tumor.
  • Sumber mata pencarian masyarakat sekitar seperti dengan menjadi nelayan penangkap ikan dan petani tambak.Hutan Mangrove
Kondisi Hutan Bakau Indonesia. Melihat definisi, pengertian, ciri-ciri, fungsi dan manfaat hutan bakau tersebut kita seharusnya bisa berbangga diri menjadi negara dengan luas kawasan hutan mangrove terluas di dunia. Berdasarkan data FAO yang dirilis tahun 2007, walau hanya memiliki hutan bakau seluas 3,062,300 ha, luas hutan bakau di Indonesia mencapai 19% dari total hutan bakau di seluruh dunia. Ini telah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan luas hutan bakau paling luas di dunia melebihi Australia (10%) dan Brazil (7%).
Bahkan menurut Arobaya dan Wanma (2006), Indonesia memiliki 27% dari total hutan mangrove dunia atau setara dengan 4,25 juta ha. Data hampir sama dikeluarkan Kementerian Kehutanan (2006) yakni seluas 4,3 juta ha.
Sayangnya rekor alam Indonesia ini diikuti pula dengan rekor kerusakan hutan bakau terbesar. Dari tahun ke tahun luas hutan mangrove Indonesia menurun dengan drastis. Bahkan menurut sebuah data, hutan mangrove yang telah ter-deforestasi sehingga dalam kondisi rusak berat mencapai 42%, rusak mencapai 29%, kondisi baik sebanyak < 23% dan hanya 6% saja yang kondisinya sangat baik.
Semoga kesadaran kita akan lestarinya hutan bakau di Indonesia akan semakin tumbuh. Indonesia tetap memegang rekor sebagai negara dengan hutan bakau terluas di dunia dan manfaat hutan mangrove dapat kita rasakan semua, demi kemakmuran rakyat Indonesia.
Referensi dan gambar:
  • id.wikipedia.org/wiki/Hutan_bakau
  • mbojo.wordpress.com/2009/01/01/hutan-mangrove-dan-luasannya-di-indonesia
  • www.unesco.org/csi/intro/mangrove.htm
  • commons.wikimedia.org/wiki (gambar hutan bakau)
Baca artikel tentang alam lainnya:

Mengapa Ekosistem Hutan Mangrove (Hutan Bakau) harus diselamatkan dari Kerusakan Lingkungan


Rusminarto et al. (1984) dalam pengamatannya di areal hutan mangrove di Tanjung Karawang menjumpai 9 jenis nyamuk yang berada di areal tersebut. Dilaporkan bahwa nyamuk Anopheles sp., nyamuk jenis vektor penyakit malaria, ternyata makin meningkat populasinya seiring dengan makin terbukanya pertambakan dalam areal mangrove. Ini mengindikasikan kemungkinan meningkatnya penularan malaria dengan makin terbukanya areal-areal pertambakan perikanan. Kajian lain yang berkaitan dengan polutan, dilaporkan oleh Gunawan dan Anwar (2005) yang menemukan bahwa tambak tanpa mangrove mengandung bahan pencemar berbahaya merkuri (Hg) 16 kali lebih tinggi dari perairan hutan mangrove alami dan 14 kali lebih tinggi dari tambak yang masih bermangrove (silvofishery). Saat ini sedang diteliti, di mana kandungan merkuri diserap (pohon mangrove, biota dasar perairan, atau pun ikan).
A. Mangrove dan Tsunami

Fungsi dan manfaat mangrove telah banyak diketahui, baik sebagai tempat pemijahan ikan di perairan, pelindung daratan dari abrasi oleh ombak, pelindung daratan dari tiupan angin, penyaring intrusi air laut ke daratan dan kandungan logam berat yang berbahaya bagi kehidupan, tempat singgah migrasi burung, dan sebagai habitat satwa liar serta manfaat langsung lainnya bagi manusia. Musibah gempa dan ombak besar tsunami yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Pulau Nias akhir tahun 2004 yang lalu telah mengingatkan kembali betapa pentingnya mangrove dan hutan pantai bagi perlindungan pantai. Berdasar karakteristik wilayahnya, pantai di sekitar kota Padang ternyata merupakan alur yang sama sebagai alur rawan gempa tsunami dan Dilaporkan bahwa pada wilayah yang memiliki mangrove dan hutan pantai yang relatif baik, cenderung kurang terkena dampak gelombang tsunami tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketebalan mangrove selebar 200 m dengan kerapatan 30 pohon/100 m dengan diameter batang 15 cm dapat meredam sekitar 50% energi gelombang tsunami (Harada dan Fumihiko, 2003 dalam Diposaptono, 2005). Gelombang laut setinggi 1,09 m di Teluk Grajagan, Banyuwangi dengan energi gelombang sebesar 1.493,33 Joule tereduksi gelombangnya oleh hutan mangrove menjadi 0,73 m (Pratikno et al., 2002). Hasil penelitian Istiyanto et al. (2003) yang merupakan pengujian model di laboratorium antara lain menyimpulkan bahwa rumpun bakau (Rhizophora spp.) memantulkan, meneruskan, dan menyerap energi gelombang tsunami yang diwujudkan dalam perubahan tinggi gelombang tsunami melalui rumpun tersebut. Hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa keberadaan mangrove di sepanjang pantai dapat memperkecil efek gelombang tsunami yang menerjang pantai. Mazda dan Wolanski (1997) serta Mazda dan Magi (1997) menambahkan bahwa vegetasi mangrove, terutama perakarannya dapat meredam energi gelombang dengan cara menurunkan tinggi gelombang saat melalui mangrove.


Foto/Gambar Hutan Bakau (Mangrove)
Foto/Gambar Hutan Bakau (Mangrove) di Indonesia


B. Mangrove dan Sedimentasi

Hutan mangrove mampu mengikat sedimen yang terlarut dari sungai dan memperkecil erosi atau abrasi pantai. Erosi di pantai Marunda, Jakarta yang tidak bermangrove selama dua bulan mencapai 2 m, sementara yang berbakau hanya 1 m (Sediadi, 1991). Dalam kaitannya dengan kecepatan pengendapan tanah di hutan mangrove, Anwar (1998) dengan mengambil lokasi penelitian di Suwung Bali dan Gili Sulat Lombok, menginformasikan laju akumulasi tanah adalah 20,6 kg/m/th atau setara dengan 14,7 mm/th (dominasi Sonneratia alba); 9,0 kg/m/th atau 6,4 mm/th (dominasi Rhizophora apiculata); 6,0 kg/m /th atau 4,3 mm/th (bekas tambak); dan 8,5 kg/m/th atau 6,0 mm/th (mangrove campuran). Dengan demikian, rata-rata akumulasi tanah pada mangrove Suwung 12,6 kg/m/th atau 9 mm/th, sedang mangrove Gili Sulat 8,5 kg/m/th atau 6,0 mm/th. Data lain menunjukkan adanya kecenderungan terjadinya pengendapan tanah setebal antara 6 sampai 15 mm/ha/th atas kehadiran mangrove. Informasi semacam ini sangat diperlukan guna mengantisipasi permasalahan sosial atas lahan timbul di kemudian hari.


C. Mangrove dan Siklus Hara

Penelitian tentang gugur daun telah cukup banyak dilakukan. Hasil pengamatan produksi serasah di Talidendang Besar, Sumatera Timur oleh Kusmana et al. (1995) menunjukkan bahwa jenis Bruguierra parviflora sebesar 1.267 g/m/th, B. sexangula 1.269 g/m/th, dan 1.096 g/m/th untuk komunitas, B. sexangula-Nypa fruticans. Pengamatan Khairijon (1999) di hutan mangrove Pangkalan Batang, Bengkalis, Riau, menghasilkan 5,87 g/0,25m/minggu daun dan ranting R. mucronata atau setara dengan 1.221 g/m/th dan 2,30 g/0,25m/minggu daun dan ranting Avicennia marina atau setara dengan 478,4 g/m/th, dan cenderung membesar ke arah garis pantai.

Hasil pengamatan Halidah (2000) di Sinjai, Sulawesi Selatan menginformasi-kan adanya perbedaan produksi serasah berdasar usia tanamannya. R. mucronata 8 tahun (12,75 ton/ha/th), kemudian 10 tahun (11,68 ton/ha/th), dan 9 tahun (10,09 ton/ha/th), dengan laju pelapukan 74 %/60 hr (tegakan 8 th); 96%/60 hr (tegakan 9 th), dan 96,5%/60 hr (tegakan 10 th). Hasil pengamatan di luar pun memperoleh data produksi berkisar antara 5-17 ton daun kering/ha/th (Bunt, 1978; Sasekumar dan Loi, 1983; Boonruang, 1984; dan Leach dan Burkin, 1985). Sukardjo (1995) menambahkan hasil pengamatan guguran serasahnya sebesar 13,08 ton/ha/th, yang setara dengan penyumbangan 2 kg P/ha/th dan 148 kg N/ha/th. Nilai ini sangat berarti bagi sumbangan unsur hara bagi flora dan fauna yang hidup di derah tersebut maupun kaitannya dengan perputaran hara dalam ekosistem mangrove.


D. Mangrove dan Produktivitas Perikanan

Kebijakan pemerintah dalam menggalakkan komoditi ekspor udang, telah turut andil dalam merubah sistem pertambakan yang ada dalam wilayah kawasan hutan. Empang parit yang semula digarap oleh penggarap tambak petani setempat, berangsur beralih “kepemilikannya” ke pemilik modal, serta merubah menjadi tambak intensif yang tidak berhutan lagi (Bratamihardja, 1991). Ketentuan jalur hijau dengan lebar 130 x nilai rata-rata perbedaan pasang tertinggi dan terendah tahunan (Keppres No. 32/1990) berangsur terabaikan. Padahal, hasil penelitian Martosubroto dan Naamin (1979) dalam Dit. Bina Pesisir (2004) menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara luasan kawasan mangrove dengan produksi perikanan budidaya. Semakin meningkatnya luasan kawasan mangrove maka produksi perikanan pun turut meningkat dengan membentuk persamaan :


Y = 0,06 + 0,15 X
Y merupakan
produksi tangkapan dalam ton/th,
sedangkan X merupakan luasan mangrove dalam ha.


Hasil penelitian lain yang berkaitan dengan ekonomi menunjukkan bahwa pembuatan 1 ha tambak ikan pada hutan mangrove alam akan menghasilkan ikan/udang sebayak 287 kg/tahun, namun dengan hilangnya setiap 1 ha hutan mangrove akan mengakibatkan kerugian 480 kg ikan dan udang di lepas pantai per tahunnya (Turner, 1977). Pengurangan hutan mangrove terutama di areal green belt sudah barang tentu akan menurunkan produktivitas perikanan tangkapan.


E. Mangrove dan Intrusi Air Laut

Mangrove juga mampu dalam menekan laju intrusi air laut ke arah daratan. Hasil penelitian Sukresno dan Anwar (1999) terhadap air sumur pada berbagai jarak dari pantai menggambarkan bahwa kondisi air pada jarak 1 km untuk wilayah Pemalang dan Jepara dengan kondisi mangrove-nya yang relatif baik, masih tergolong baik, sementara pada wilayah Semarang dan Pekalongan, Jawa Tengah sudah terintrusi pada jarak 1 km.


F. Mangrove dan Kesehatan
Rusminarto et al. (1984) dalam pengamatannya di areal hutan mangrove di Tanjung Karawang menjumpai 9 jenis nyamuk yang berada di areal tersebut. Dilaporkan bahwa nyamuk Anopheles sp., nyamuk jenis vektor penyakit malaria, ternyata makin meningkat populasinya seiring dengan makin terbukanya pertambakan dalam areal mangrove. Ini mengindikasikan kemungkinan meningkatnya penularan malaria dengan makin terbukanya areal-areal pertambakan perikanan. Kajian lain yang berkaitan dengan polutan, dilaporkan oleh Gunawan dan Anwar (2005) yang menemukan bahwa tambak tanpa mangrove mengandung bahan pencemar berbahaya merkuri (Hg) 16 kali lebih tinggi dari perairan hutan mangrove alami dan 14 kali lebih tinggi dari tambak yang masih bermangrove (silvofishery). Saat ini sedang diteliti, di mana kandungan merkuri diserap (pohon mangrove, biota dasar perairan, atau pun ikan).


G. Mangrove dan Keanekaragaman Hayati

Mangrove juga memiliki fungsi ekologis sebagai habitat berbagai jenis satwa liar. Keanekaragaman fauna di hutan mangrove cukup tinggi, secara garis besar dapat dibagi dua kelompok, yaitu fauna akuatik seperti ikan, udang, kerang, dan lainnya serta kelompok terestrial seperti insekta, reptilia, amphibia, mamalia, dan burung (Nirarita et al., 996). Gunawan (1995) menemukan 12 jenis satwa melata dan amphibia, 3 jenis mamalia, dan 53 jenis burung di hutan mangrove Arakan Wawontulap dan Pulau Mantehage di Sulawesi Utara. Hasil survey Tim ADB dan Pemerintah Indonesia (1992) menemukan 42 jenis burung yang berasosiasi dengan hutan mangrove di Sulawesi. Di Pulau Jawa tercatat 167 jenis burung dijumpai di hutan mangrove, baik yang menetap maupun migran (Nirarita et al., 1996). Kalong (Pteropus vampyrus), monyet (Macaca fascicularis), lutung (Presbytis cristatus), bekantan (Nasalis larvatus), kucing bakau (Felis viverrina), luwak (Paradoxurus hermaphroditus), dan garangan (Herpetes javanicus) juga menyukai hutan mangrove sebagai habitatnya (Nontji, 1987). Beberapa jenis reptilia yang hidup di hutan bakau antara lain biawak (Varanus salvator), ular belang (Boiga dendrophila), ular sanca (Phyton reticulatus), dan jenis-jenis ular air seperti Cerbera rhynchops, Archrochordus granulatus, Homalopsis buccata, dan Fordonia leucobalia. Dua jenis katak yang dapat ditemukan di hutan mangrove adalah Rana cancrivora dan R. limnocharis (Nirarita et al., 1996).

Hutan mangrove juga sebagai habitat beberapa jenis burung yang dilindungi seperti pecuk ular (Anhinga anhinga melanogaster), bintayung (Freagata andrew-si), kuntul perak kecil (Egretta garzetta), kowak merah (Nycticorax caledonicus), bangau tongtong (Leptoptilos javanicus), ibis hitam (Plegadis falcinellus), bangau hitam (Ciconia episcopus), burung duit (Vanellus indicus), trinil tutul (Tringa guitifer), blekek asia (Limnodromus semipalmatus), gegajahan besar (Numenius arquata), dan trulek lidi (Himantopus himantopus) (Sutedja dan Indrabrata, 1992). Jenis-jenis burung Egretta eulophotes, kuntul perak (E. intermedia), kuntul putih besar (E. alba), bluwok (Ibis cinereus), dan cangak laut (Ardea sumatrana) juga mencari makan di dekat hutan mangrove (Whitten et al., 1988).


PERANAN SOSIAL EKONOMIS MANGROVE

Contoh pemanfaatan mangrove, baik langsung maupun tidak langsung antara lain:

A. Arang dan Kayu Bakar

Arang mangrove memiliki kualitas yang baik setelah arang kayu oak dari Jepang dan arang onshyu dari Cina. Pengusahaan arang mangrove di Indonesia sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu, antara lain di Aceh, Riau, dan Kalimantan Barat. Pada tahun 1998 produksi arang mangrove sekitar 330.000 ton yang sebagian besar diekspor dengan negara tujuan Jepang dan Taiwan melalui Singapura. Harga ekspor arang mangrove sekitar US$ 1.000/10 ton, sedangkan harga lokal antara Rp 400,- - Rp 700,-/kg. Jumlah ekspor arang mangrove tahun 1993 mencapai 83.000.000 kg dengan nilai US$ 13.000.000 (Inoue et al., 1999). Jenis Rhizophoraceae seperti R. apiculata, R. Mucronata, dan B. gym-norrhiza merupakan kayu bakar berkualitas baik karena menghasilkan panas yang tinggi dan awet. Harga jual kayu bakar di pasar desa Rp 13.000,-/m yang cukup untuk memasak selama sebulan sekeluarga dengan tiga orang anak. Kayu bakar mangrove sangat efisien, dengan diameter 8 cm dan panjang 50 cm cukup untuk sekali memasak untuk 5 orang. Kayu bakar menjadi sangat penting bagi masyarakat terutama dari golongan miskin ketika harga bahan bakar minyak melambung tinggi (Inoue et al., 1999).


B. Bahan Bangunan

Kayu mangrove seperti R. apiculata, R. Mucronata, dan B. gymnorrhiza sangat cocok digunakan untuk tiang atau kaso dalam konstruksi rumah karena batangnya lurus dan dapat bertahan sampai 50 tahun. Pada tahun 1990-an dengan diameter 10-13 cm, panjang 4,9-5,5 m dan 6,1 m, satu tiang mencapai harga Rp 7.000,- sampai Rp 9.000,-. Kayu ini diperoleh dari hasil penjarangan (Inoue et al., 1999).


C. Bahan Baku Chip

Jenis Rhizophoraceae sangat cocok untuk bahan baku chip. Pada tahun 1998 jumlah produksi chip mangrove kurang lebih 250.000 ton yang sebagian besar diekspor ke Korea dan Jepang. Areal produksinya tersebar di Riau, Aceh, Lampung, Kalimantan, dan Papua. Harga chip di pasar internasional kurang lebih US$ 40/ton (Inoue et al., 1999).


D. Tanin

Tanin merupakan ekstrak kulit dari jenis-jenis R. apiculata, R. Mucronata, dan Xylocarpus granatum digunakan untuk menyamak kulit pada industri sepatu, tas, dan lain-lain. Tanin juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan lem untuk kayu lapis. Di Jepang tanin mangrove digunakan sebagai bahan pencelup dengan harga 2-10 ribu yen (Inoue et al., 1999).


E. Nipah

Nipah (Nypa fruticans) memiliki arti ekonomi yang sangat penting bagi masyarakat sekitar hutan mangrove. Daun nipah dianyam menjadi atap rumah yang dapat bertahan sampai 5 tahun (Inoue et al., 1999). Pembuatan atap nipah memberikan sumbangan ekonomi yang cukup penting bagi rumah tangga nelayan dan merupakan pekerjaan ibu rumah tangga dan anak-anaknya di waktu senggang. Menurut hasil penelitian Gunawan (2000) hutan mangrove di Luwu Timur menopang kehidupan 1.475 keluarga perajin atap nipah dengan hasil 460 ton pada tahun 1999.


F. Obat-obatan

Beberapa jenis mangrove dapat digunakan sebagai obat tradisional. Air rebusan R. apiculata dapat digunakan sebagai astrigent. Kulit R. mucronata dapat digunakan untuk menghentikan pendarahan. Air rebusan Ceriops tagal dapat digunakan sebagai antiseptik luka, sedangkan air rebusan Acanthus illicifolius dapat digunakan untuk obat diabetes (Inoue et al., 1999).


G. Perikanan dan Rehabilitasi Mangrove

Sudah diulas di depan bahwa pembuatan 1 ha tambak ikan pada hutan mangrove alam akan menghasilkan ikan/udang sebayak 287 kg/tahun, namun dengan hilangnya setiap 1 ha hutan mangrove akan mengakibatkan kerugian 480 kg ikan dan udang di lepas pantai per tahunnya (Turner, 1977). Dari sini tampak bahwa keberadaan hutan mangrove sangat penting bagi produktivitas perikanan pada perairan bebas. Dalam mengakomodasi kebutuhan lahan dan lapangan pekerjaan, hutan mangrove dapat dikelola dengan model silvofishery atau wanamina yang dikaitkan dengan program rehabilitasi pantai dan pesisisr. Kegiatan silvofishery berupa empang parit pada kawasan hutan mangrove, terutama di areal Perum Perhutani telah dimulai sejak tahun 1978. Empang parit ini pada dasarnya adalah semacam tumpangsari pada hutan jati, di mana ikan dan udang sebagai pengganti tanaman polowijo, dengan jangka waktu 3-5 tahun masa kontrak (Wirjodarmodjo dan Hamzah, 1984).

Semula, empang parit ini hanya berupa parit selebar 4 m yang disisihkan dari tepi areal kegiatan reboisasi hutan mangrove, sehingga keluasannya mencapai 10-15% dari total area garapan. Jarak tanam 3 m x 2 m, dengan harapan 4-5 tahun pada akhir kontrak, tajuk tanaman sudah saling menutup (Wirdarmodjo dan Hamzah, 1984; Perum Perhutani Jawa Barat, 1984). Sejak tahun 1990 dibuat sistem pola terpisah (komplangan) dengan 20 % areal untuk budidaya ikan dan 80% areal untuk hutan dengan pasang surut bebas.

Dari sistem silvofishery semacam ini dengan pemeliharaan bandeng dan udang liar dapat dihasilkan keuntungan sebesar Rp 5.122.000,-/ha/tahun untuk 2 kali panen setiap tahun (Perum Perhutani, 1995). Dalam membandingkan pola silvofishery di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pola komplangan menunjukkan perbandingan relatif lebih baik daripada pola empang parit, baik dalam hal produktivitas perairan maupun pertumbuhan mutlak, kelangsungan hidup maupun biomassa bandeng yang dipelihara pada masing-masing pola (Sumedi dan Mulyadhi, 1996). Selisih pertumbuhan mutlaknya hanya 9,6 g sedangkan biomassanya 7,1 kg/m
3

Hasil ini berbeda dengan penelitian Poedjirahajoe (2000) yang mengemukakan bahwa justru pola empang parit menghasilkan bandeng pada usia 3 bulan dengan berat rata-rata 1 kg lebih berat dibandingkan dengan pola komplangan. Namun demikian, kedua sistem ini turut membantu dalam meningkatkan income petani petambak. Masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan mangrove dengan sistem ini cukup besar. Data dari KPH Purwakarta menunjukkan bahwa dari luas areal mangrove seluas 14.535 ha dapat melibatkan sebanyak 4.342 KK dalam kegiatan silvofoshery (Perhutani Purwakarta, 2005). Data dari Badan Litbang Pertanian (1986) dalam Anwar (2005) menggambarkan bahwa kontribusi dari usaha budidaya tambak dengan luas total 208.000 ha dapat menghasilkan 129.279 ton ikan dan udang yang apabila ditaksir, nilainya melebihi dari Rp 138 milyar. Kegiatan ini pun dilaporkan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 117.034 KK yang sudah barang tentu dapat memberikan penghasilan yang lebih baik bagi petani kecil.


H. Pertanian

Keberadaan hutan mangrove penting bagi pertanian di sepanjang pantai terutama sebagai pelindung dari hempasan angin, air pasang, dan badai. Budidaya lebah madu juga dapat dikembangkan di hutan mangrove, bunga dari Sonneratia sp. dapat menghasilkan madu dengan kualitas baik. Tempat di areal hutan mangrove yang masih terkena pasang surut dapat dijadikan pembuatan garam. Pembuatan garam dapat dilakukan dengan perebusan air laut dengan kayu bakar dari kayu-kayu mangrove yang mati. Di Bali, garam yang diproduksi di sekitar mangrove dikenal tidak pahit dan banyak mengandung mineral dengan harga di pasar lokal Rp 1.500,-/kg, sedangkan bila dikemas untuk dijual kepada turis harganya menjadi US$ 6 per 700 gram (Rp 68.000,-/kg). Air sisa rebusan kedua dimanfaatkan untuk produksi tempe dan tahu dan dijual dengan harga Rp 2.000,-/liter (Inoue et al., 1999).


I. Pariwisata

Hutan mangrove yang telah dikembangkan menjadi obyek wisata alam antara lain di Sinjai (Sulawesi Selatan), Muara Angke (DKI), Suwung, Denpasar (Bali), Blanakan dan Cikeong (Jawa Barat), dan Cilacap (Jawa Tengah). Hutan mangrove memberikan obyek wisata yang berbeda dengan obyek wisata alam lainnya. Karakteristik hutannya yang berada di peralihan antara darat dan laut memiliki keunikan dalam beberapa hal. Para wisatawan juga memperoleh pelajaran tentang lingkungan langsung dari alam. Pantai Padang, Sumatera Barat yang memiliki areal mangrove seluas 43,80 ha dalam kawasan hutan, memiliki peluang untuk dijadikan areal wisata mangrove.

Kegiatan wisata ini di samping memberikan pendapatan langsung bagi pengelola melalui penjualan tiket masuk dan parkir, juga mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat di sekitarnya dengan menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, seperti membuka warung makan, menyewakan perahu, dan menjadi pemandu wisata.


Source : Chairil Anwar dan Hendra Gunawan
Foto : http://ujangawis.googlepages.com
Dikirim oleh Admin
Tanggal 2009-01-27
Jam 16:43:04




Baca Juga Artikel Tentang Lingkungan dan Hutan, Bakau, Mangrove, Laut, Darat, Udara, Bumi Lainnya :

Hutan Mangrove


Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut. Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjo yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob.
Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis yang hanya dapat tumbuh dan berkembang baik di daerah tropis, seperti Indonesia. Hutan mangrove dikenal sebagai masyarakat tumbuhan yang terbentuk karena klimaks edafis, dengan proses terjadinya hutan ini sangat dipengaruhi faktor-faktor edafis seperti : struktur, aerasi, keadaan mineral, pergerakan air tanah, pasang surut dan salinitas. Hutan ini terbentuk disepanjang pesisir pantai dan umumnya terdapat pada delta-delta yang berada di muara sungai. Menurut Bengen (2000) bahwa : Karakteristik hutan mangrove umumnya tumbuh pada daerah intertidal yang jenis tanahnya berlumpur, berlepung atau berpasir, daerahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari maupun yang hanya tergenang pada saat pasang purnama. Frekuensi genangan menentukan komposisi vegetasi hutan mangrove; menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat ; terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat. Air bersalinitas payau (2-22 permil) hingga asin (mencapai 38 permil).
Menurut Nurkin (2000) bahwa "Komunitas mangrove dapat terbentuk dari campuran berbagai species, namun sering kali ditemukan segregasi komunitas - komunitas yang merupakan suatu zonasi komunitas. Pada zona yang berdekatan dengan laut maka tegakan Avicennia dan Sonneratia umum ditemukan. Jenis-jenis pohon dari laut kedarat adalah : Avicennia spp., Sonneratia spp., Rhizophora spp., Xylocarpus spp., Lumitzera spp., dan Nypa fructicans serta terdapat tumbuhan bawah seperti Acrostichum aereum, Achantus ilicifolius, Acanthus Ebracteus. Hutan mangrove dapat dibedakan ke dalam beberapa zona yang didasarkan atas jenis pohon penyusun yang dominan. Secara umum zonasi hutan mangrove dapat dibedakan atas ; zona Sonneratia, zona Avicenia, zona Rhizophora, zona Brugeria, zona Ceriops, zona Nypa Fructicans. (Departemen Kehutanan, 1996).
                                                                          












DOKUMENTASI LOKASI PENELITIAN VEGETASI MANGROVE DESA DAMBALO KECAMATAN KWANDANG